Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Cerbung : KERAK TELOR SPESIAL (Bag. 3)

Setelah memarkir Vespanya di teras Sobari langsung berlari masuk rumah. Dipanggilnya ibunya bahkan tanpa sempat mengucap salam. "Mak! Mak dimana? nih pesenan kerak telornya. Maaaak!" Tak lama terdengar sahutan keras dari dalam kamar. "Heh Sobari! Ngapain sih lo pake teriak-teriak? Berisik tau, Emak baru beres Isya inih," tergopoh-gopoh emak Sobari keluar dari kamar dengan masih mengenakan mukenanya. Wajah wanita paruh baya itu tampak sedikit gusar. Sobari cuma bisa cengar-cengir menahan malu sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak terasa gatal. "Iye Mak, maapin dah. Ini pesenannya. Buruan dah Emak cicipin." "Ntar!" tukas emaknya cepat sambil bersiap kembali masuk ke kamar. Melihat emaknya balik arah, Sobari buru-buru menangkap tangan emaknya dan menahannya masuk kamar. "Mak, ngapain masup kamar lagih? Ayo dah Mak cobain kerak telornya. Ntar keburu dingin, enggak enak deh," rayu Sobari sambil senyum manis. Emak Sobari me

Cerbung : KERAK TELOR SPESIAL (Bag. 2)

"Stop stop stop, setooooppp!" Sobari sontak berteriak kencang, hingga mengagetkan Udin. Wajan di tangan anak bungsu Bang Jalu itu sampai terlepas dari pegangan dan jatuh ke lantai dengan suara gaduh. "Iya Bang, ada apa yak?" Meski sempat kaget luar biasa akibat teriakan Sobari, Udin tetap berusaha menjawab dengan sopan. Sembari tangannya membereskan kembali wajan yang terjatuh tadi. "Eh, ente yang mau bikin kerak telor pesenan gue Din?" tanya Sobari penuh selidik. Nada suaranya terdengar sedikit khawatir. Tapi tampaknya Udin tak memperhatikan perubahan air muka Sobari. Anak ini dengan riang tetap mempersiapkan segala kebutuhan kerak telor yang akan diolahnya. "Iya Bang, tunggu bentar yak, cepet kok matengnya," dengan lugu Udin menjawab pertanyaan Sobari sambil tetap melanjutkan pekerjaannya. Dinyalakannya kompor dan diletakkannya wajan gagang kayu itu di atasnya. Sobari terlihat makin resah. Wajahnya tampak bingung sekaligus kesal. "

Cerbung : KERAK TELOR SPESIAL (Bagian 1)

"Iya Maaaak!" Sobari akhirnya mengangkat ponsel jadul dalam genggamannya yang sudah berdering lebih dari delapan kali. "Hei, Bari! Lama banget sih angkat telponnya? Ampe capek Emak nungguin," suara di seberang sana langsung mencecar tanpa jeda. "Udah dapet pesenan Emak? Buruan dianter dong, Emak keburu ngantuk nungguinnya nih!" Sobari cuma bisa pasrah mendengarkan omelan nyaring emak tercintanya via telepon genggam. Kepalanya terus manggut-manggut dengan wajah sedikit ditekuk menahan kesal. "Pokoknya bawain Emak kerak telor pengkolan itu. Jangan beli tempat laen! Denger nggak lo Bari?" "Iya Mak, siap laksanakan kemendaaaaan ... " Bari buru-buru menutup telponnya sebelum omelan emaknya makin deras tak terkendali. *** Sobari segera memarkirkan Vespa bututnya di samping tenda warung kerak telor Bang Jalu yang terkenal seseantero pengkolan RW 03 itu. Suasana hening seketika saat suara berisik mesin motor tua Sobari yang mem

Tips Melawan Rasa Malas Yang Kerap Muncul Saat Menulis

Seorang motivator kelas dunia, Mr. Anthony Robbins menyatakan bahwa manusia bisa bergerak maju menyelesaikan targetnya dikarenakan 2 hal.  Yang pertama, manusia akan bergerak maju saat ada alasan yang menyenangkan baginya saat melakukan hal tersebut. Yang kedua, manusia bisa bergerak maju menyelesaikan target saat ada paksaan dalam bentuk hukuman, atau pun berupaya untuk menghindari rasa sakit. Belajar dari pandangan sang motivator tersebut, maka berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk melawan rasa malas yang kerap datang saat menulis dan berupaya untuk menjaga semangat untuk terus melanjutkan target hingga tulisan jadi, yaitu  di antaranya: 1. Buat jadwal (schedule) yang jelas dan detail Umumnya, manusia amat tidak suka dikatakan pemalas, tapi justru sering menjadi oknum dan bahkan budak dari sifat yang satu ini. Apalagi jika tidak ada target pasti yang disiapkan.  Karena itulah, menetapkan target yang terfokus dalam bentuk jadwal yang jelas dan de

Sering Stuck & Nge-blank Saat Menulis Padahal Ide Sedang Deras-derasnya? Lakukan Tips Menulis Efektif Berikut Ini

Dalam proses menulis, seringkali kita dihadapkan pada kondisi yang membuat langkah kita terhenti (stuck) di tengah jalan dan tidak bisa melanjutkan tulisan yang kita sedang kerjakan. Dan ternyata, alasan di balik terjadinya kondisi tersebut sering kali amatlah sepele. Salah satunya, kita merasa kualitas tulisan jadi "berbeda" dengan yang diharapkan. Padahal, sebenarnya ide menulis yg tengah "berkeliaran dan mengalir" di kepala begitu banyaknya, begitu derasnya. Dalam keadaan seperti ini, kita seakan-akan dibebani rasa bersalah karena tidak mampu menghasilkan tulisan seperti yang kita bayangkan, sesuai yang kita harapkan. Dan, kejadian sesudahnya tentu sangat mudah ditebak bukan? Ya, kita jadi malas melanjutkan tulisan tersebut, dan membiarkan ide yang berdatangan tadi akhirnya mengendap, pergi, dan menghilang.  Pernahkah sahabat sekalian berada dalam kondisi ini? Lalu, bagaimana sebaiknya cara kita menyikapi kondisi ini? Amat disayangkan bukan, bila ide-ide b

Manfaat Madu Sebagai Obat Alami Penurun Panas Demam

Sejarah mencatat penggunaan madu sudah dimulai sejak zaman dulu kala. Madu kerap dikonsumsi dan digunakan sebagai pemanis alami dan memberi rasa. Selain itu, madu juga dipercaya memiliki manfaat yang luar biasa. Salah satunya, madu dikenal memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan. Manfaat madu sebagai obat alami sudah banyak dibuktikan oleh khalayak luas. Dan karena rasanya yang manis, madu jadi sangat mudah untuk dikonsumsi. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa suka mengkonsumsi madu, baik secara langsung maupun sebagai campuran pada makanan dan minuman. Madu adalah cairan manis kental yang dihasilkan oleh lebah dari sari bunga (nektar). Nektar adalah cairan manis yang diproduksi oleh bunga saat sedang mekar dan dikonsumsi oleh lebah. Rasa manis dari madu, ditimbulkan oleh unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, sehingga rasa manis yang dihasilkan hampir sama dengan gula. Didalam cairan madu, terdapat kandungan mineral alami yang dibutuhkan tubuh. Selain itu juga terdapat

5 Aktifitas Menyenangkan yang Selalu Diincar Para Cowok Single di Saat Libur Tiba

Hai, kamu. Iyaaa ... kamu .... Artikel ini khusus buat kamu sobat ganteng Genta Kalbu, terutama yang masih merasa single , hehehe .... Buat kebanyakan cowok single sepertimu, saat menjelang liburan adalah masa-masa untuk mulai merencanakan beragam kegiatan mengasyikkan baik yang akan kamu lakukan sendiri ataupun dinikmati secara berkelompok bersama teman ataupun sahabat sepermainan. Dan umumnya, kegiatan yang bersifat outdoor adalah jenis aktifitas pengisi liburan yang paling banyak kamu pilih. Dan, disadari ataupun tidak, meskipun umumnya rencana liburan outdoor yang dipilih tak selalu disukai oleh kaum cewek apalagi yang berstatus sebagai pacar, para cowok tetap nekat untuk melakukannya dengan ataupun tanpa sepersetujuan pasangan, betul tidak, sobat ganteng Genta Kalbu? Yang namanya laki-laki, pastilah sangat menyukai hal-hal mengasyikkan yang berbau tantangan atau bisa memacu adrenalin. Karena itulah, banyak jenis aktifitas menantang fisik yang masuk dalam daftar keg

Cerpen : Sepenggal Rahasia

Lakon kehidupan anak Adam nan fana Pergulatan nasib yang tertulis sejak awal peradaban tercipta Hasil guratan pena nan sempurna karya Sang Pencipta Dengan rasa kesal yang menggunung, segera saja kumasukkan laptop dan buku-buku yang bergeletakan di atas meja belajar ke dalam tas. Sedikit terburu-buru ku langsung berlari cepat menuju teras depan. Sudah jam 10. Dan tak ada seorang pun yang ingat untuk membangunkanku. Padahal presentasi proposal judul skripsiku dijadwalkan pukul 8 pagi tadi. Tidak juga dengan Mbok Irah. Jelas-jelas semalam sudah kuingatkan perempuan tua itu agar tidak lupa membangunkanku pagi-pagi sekali. "Ah, dasar pembantu pikun!" umpatku pelan. Saat langkahku sampai di pintu depan, tergopoh-gopoh Mbok Irah berusaha menjajari langkahku.  "Den Tomo, ini susunya diminum dulu. Aden kan belum sarapan ...," ujarnya pelan sambil berusaha menahan sebelah tanganku. "Duh, awas Mbok. Sudah telat ni! Sudah sana!" sambil tetap melanjutkan

Grafis : Menulis, Meramu Serpihan Aksara Menjadi Embun Penyejuk Jiwa

Cerpen : Dikejar Bayang Kenangan

Suara-suara itu lagi .... Suara-suara menakutkan yang selama ini sudah sangat akrab di gendang telingaku. Pekikan keras ayah yang diikuti jerit tangis ibu dari ruang tengah mulai terdengar bersahutan. Dan aku hanya bisa meringkuk ketakutan di pojok kamarku yang kubiarkan gelap tanpa cahaya, sambil menahan sesak di dadaku akibat isak tangis yang sedari tadi kutahan. Selalu seperti ini. Mereka berdua kerap membiarkanku menyaksikan pertengkaran yang terjadi. Sepertinya mereka tak pernah menyadari, bahwa perselisihan ini sangat menakutkan untukku. Menakutkan sekali, saat harus melihat dua orang yang sangat kau kasihi saling menyerang, memaki dan mencaci. Tak tampak lagi wajah-wajah teduh penuh cinta dan dekapan sayang yang biasanya selalu tercurah dengan mesra.   Plak!!! Aku terkesiap. Tiba-tiba bunyi tamparan yang cukup keras terdengar, dan suara-suara gaduh itu pun terhenti. Dengan sekali gerakan, aku bangun dan berjingkat pelan mendekati pintu kamar yang sedikit terbuka, b