Setelah memarkir Vespanya di teras Sobari langsung berlari masuk rumah. Dipanggilnya ibunya bahkan tanpa sempat mengucap salam. "Mak! Mak dimana? nih pesenan kerak telornya. Maaaak!" Tak lama terdengar sahutan keras dari dalam kamar. "Heh Sobari! Ngapain sih lo pake teriak-teriak? Berisik tau, Emak baru beres Isya inih," tergopoh-gopoh emak Sobari keluar dari kamar dengan masih mengenakan mukenanya. Wajah wanita paruh baya itu tampak sedikit gusar. Sobari cuma bisa cengar-cengir menahan malu sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak terasa gatal. "Iye Mak, maapin dah. Ini pesenannya. Buruan dah Emak cicipin." "Ntar!" tukas emaknya cepat sambil bersiap kembali masuk ke kamar. Melihat emaknya balik arah, Sobari buru-buru menangkap tangan emaknya dan menahannya masuk kamar. "Mak, ngapain masup kamar lagih? Ayo dah Mak cobain kerak telornya. Ntar keburu dingin, enggak enak deh," rayu Sobari sambil senyum manis. Emak Sobari me...
Tempatnya berbagi tips, artikel dan karya fiksi. Semoga bisa menginspirasi. Salam Aksara, Salam Literasi. Mari menjadi salah satu dari pembuat perubahan.